Tinjau Pasar Tradisional di Palembang, Komisi IV Temukan Kelangkaan Minyak Goreng Curah
Wakil Ketua Komisi IV Anggia Erma Rini memantau ketersediaan bahan pokok menjelang Ramadan di pasar tradisional Palimo, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (31/3/2022). Foto: Anne/Man
Kunjungan Kerja Spesifik Komisi IV DPR yang dipimpin Wakil Ketua Komisi IV Anggia Erma Rini memantau ketersediaan bahan pokok menjelang Ramadan di pasar tradisional Palimo, Palembang, Sumatera Selatan. Dari hasil peninjauan, sejumlah pedagang pasar menyampaikan kelangkaan minyak goreng curah.
"Untuk sejumlah bahan pangan, masih aman dan stabil harganya. Seperti cabe, bawang merah, beras, semuanya dalam kondisi aman dan belum ada kenaikan harga yang signifikan. Tapi untuk minyak goreng curah tidak ada, minyak goreng curah ini yang masih kosong," ujar Anggia di Perum Bulog Regional Sumsel dan Babel di Palembang, Sulsel, Kamis (31/3/2022).
Lebih lanjut ia bilang, kekosongan minyak goreng curah juga terjadi di provinsi lainnya. "Senin, kami masih menemukan antrian minyak goreng curah itu di Jogja, jam 09.00 WIB sampai jam 14.00 WIB dan hanya mendapatkan 3 liter minyak goreng. Di Banda Aceh dan Bandar Lampung juga sama. Memang saya cek, dan saya minta tim Satgas nasional dan memang benar di sana kosong," terang Anggia.
Politisi fraksi PKB itu juga menyebutkan akan terus melakukan pengecekan rutin di sejumlah provinsi. Selain kelangkaan minyak goreng curah, Anggia turut mengkhawatirkan minyak goreng curah yang dikemas menjadi premium kemudian dijual dengan harga normal.
Terkait kelangkaan minyak goreng, Anggia mendesak pemerintah mengambil kebijakan yang pro rakyat. Legislator dapil Jawa Timur VI itu menambahkan, sejak bulan Januari hingga Maret 2022, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan 11 kebijakan dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng.
"Saya setuju ada semacam panic policy. Yang tadi dilihat mulai dari Januari sampai Maret, ada 11 kebijakan yang dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan. Artinya apa, tidak proper, tidak dipikir masak-masak juga tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan masyarakat," sambungnya.
Maka dari itu, Anggia meminta Kementerian Perdagangan segera duduk bersama stakeholder lainnya dan mencari solusi terkait permasalahan tersebut. "Kita sudah terus menerus bertemu dengan asosiasi produsen minyak, kemudian juga distributor untuk mencari (solusi). Tapi ini kalau Menteri Perdagangannya bingung, bagaimana kita, rakyat. Tidak mungkin Indonesia tidak punya minyak goreng, tidak mungkin," pungkasnya. (ann/aha)